Apakah Pasar Menghargai Agresivitas Manajemen? Ini Hasil Penelitiannya
22 Mei 2025
83
Suka
Dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, keberanian manajemen dalam mengambil resiko sering dianggap sebagai indikator kapabilitas. Namun, apakah pasar modal benar-benar memperhatikan karakter agresif atau konservatif dari keputusan manajemen? Melalui perspektif screening theory, dosen Akuntansi UBAYA, Ibu Dr. Riesanti Edie Wijaya, S.E, M.SI., Ak., CA. melakukan penelitian untuk mengungkap apakah agresivitas manajemen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dimata investor.
Penelitian tersebut melibatkan 852 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 hingga 2018. Agresivitas manajemen diukur dari besarnya resiko yang diambil melalui volatilitas pengembalian saham. Hasil dari penelitian tersebut, ternyata pasar tidak memberikan respons terhadap agresivitas manajemen. Dengan kata lain, apakah manajemen bersikap agresif atau tidak, pasar cenderung bersikap acuh. Hal ini mendukung asumsi screening theory bahwa pasar memiliki informasi yang terbatas tentang kualitas manajemen.
Menariknya juga, karakteristik dewan komisaris seperti keberagaman gender dan keterkaitan antar-dewan (interlock), ternyata juga tidak mampu memoderasi hubungan antara agresivitas manajemen dan nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa struktur internal perusahaan tidak cukup kuat untuk mempengaruhi persepsi pasar terhadap keputusan strategis manajemen.
Berbeda halnya dengan kepemilikan institusional asing. Penelitian tersebut menemukan bahwa keberadaan investor asing justru mampu menekan agresivitas manajemen dan mempengaruhi pasar secara negatif. Hal ini disebabkan karena investor asing mendorong transparansi dan tata kelola yang lebih baik, sehingga kemudian mempersempit asimetri informasi antara manajemen dan pasar.
Kualitas audit juga terbukti sebagai faktor eksternal yang mampu mempengaruhi hubungan antara agresivitas manajemen dan nilai perusahaan. Perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik (KAP) besar, terutama KAP Big Four, cenderung mendapatkan kepercayaan lebih dari investor. Kehadiran auditor berkualitas dinilai efektif dalam membatasi ruang gerak manajemen untuk bertindak terlalu agresif.
Selain itu, variabel kontrol seperti leverage dan profitabilitas juga menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang lebih profitable dan memiliki struktur modal yang sehat, cenderung lebih dipercaya oleh pasar, terlepas dari karakter manajemen mereka.
Dari penelitian tersebut, ditemukan fakta menarik bahwa agresivitas manajemen bukanlah faktor penentu utama dalam penilaian pasar terhadap perusahaan. Namun, pengawasan eksternal seperti kepemilikan institusional asing dan kualitas audit terbukti berperan penting dalam membentuk persepsi pasar. Temuan ini memperkuat screening theory, yang menyatakan bahwa investor tidak hanya bergantung pada sinyal internal dari manajemen, tetapi juga pada sinyal eksternal yang lebih kredibel dalam membuat keputusan investasi.
*Note:
Ulasan di atas merupakan rangkuman dari:
Kristabel, A. J., & Wijaya, R. E. (2021). Does the market respond to management aggressiveness? AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 13(1), 26–40.