CSR dan Resiko Perusahaan: Mengungkap Perbedaan Dampaknya Pada Industri Kontroversial dan Non-Kontroversial
11 Mei 2025
21
Suka
Di tengah tekanan bisnis yang semakin kompleks, Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi strategi penting untuk meningkatkan keberlanjutan dan citra perusahaan. Namun, benarkah semua industri merasakan dampak positif yang sama dari aktivitas CSR, khususnya dalam mengurangi resiko perusahaan? Penelitian yang dilakukan dosen Akuntansi UBAYA, Dr. Rizky Eriandani S.E., M.Ak, dan dosen Manajemen UBAYA, Prof. Dr. Dra.ec. Liliana Inggrit Wijaya, M.M., RFP-I., CFP., AEPP., QWP., CIB., CRP., menyoroti perbedaan yang mencolok antara industri kontroversial dan non-kontroversial dalam merespons CSR terhadap resiko perusahaan di Indonesia.
Penelitian tersebut menganalisis 927 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016 hingga 2019. Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja CSR secara umum mampu menurunkan resiko perusahaan, namun efek tersebut hanya dirasakan secara signifikan di industri non-kontroversial. Industri kontroversial seperti tembakau, senjata, dan alkohol tidak merasakan manfaat CSR dalam mengurangi resiko, yang diduga disebabkan oleh stigma negatif dari para shareholders.
Dalam model regresi, kinerja CSR berbanding terbalik secara signifikan dengan resiko perusahaan (diukur dengan volatilitas return harian dan beta saham), khususnya pada dimensi lingkungan, produk, dan sumber daya manusia. CSR di bidang komunitas pun berdampak, meskipun lebih lemah. Artinya, perusahaan yang aktif dalam CSR dan mengkomunikasikannya secara luas, cenderung memiliki tingkat resiko yang lebih rendah.
Namun, ketika industri dikategorikan sebagai kontroversial, efektivitas CSR menurun tajam. Interaksi antara variabel CSR dan kategori industri menunjukkan bahwa CSR di industri kontroversial tidak mampu menurunkan resiko secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perusahaan dalam industri tersebut mengeluarkan lebih banyak laporan CSR, dampaknya kurang dirasakan oleh pasar dan shareholders.
Penelitian ini juga menemukan bahwa masyarakat cenderung tidak memberikan legitimasi penuh pada CSR dari industri kontroversial, terutama jika aktivitas CSR tidak terkait langsung dengan bisnis utama atau tidak menyelesaikan dampak negatif yang ditimbulkan. Misalnya, kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan tembakau seringnya hanya dianggap sekedar pencitraan, bukan sebagai upaya nyata dalam memperbaiki dampak sosial.
Di sisi lain, perusahaan non-kontroversial mampu membangun kepercayaan dan dukungan pemangku kepentingan melalui CSR, sehingga mampu mengurangi ketidakpastian dalam bisnis. Hal ini diperkuat dengan hasil uji robust yang konsisten, menunjukkan CSR berdampak negatif terhadap resiko, bahkan setelah diuji dengan menggunakan ukuran resiko yang berbeda (beta saham).
Temuan ini cukup penting bagi regulator dan manajemen perusahaan. Meskipun CSR terbukti bermanfaat dalam menurunkan resiko, dampaknya sangat bergantung pada jenis industri dan persepsi publik. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendorong CSR dilakukan secara relevan dan terintegrasi dengan bisnis utama, terutama di industri yang secara alami memiliki dampak sosial atau lingkungan yang tinggi. Jika CSR dilakukan secara strategis dan otentik, perusahaan kontroversial sekalipun dapat memperoleh manfaat dalam hal pengurangan resiko.
*Note:
Ulasan diatas merupakan rangkuman dari:
Eriandani, Rizky., Wijaya, Liliana I. (2021). Corporate Social Responsibility and Firm Risk: Controversial Versus Noncontroversial Industries. Jurnal Akuntansi, 12(1), 11–22.
SPT PPh OP: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
11 April 2025
Mengenal Coretax: Sistem Administrasi Perpajakan Modern di Indonesia
10 April 2025
Ingin Menjadi Seorang Auditor? Simak Persyaratannya!
10 April 2025
Akuntansi UBAYA Berkomitmen Membekali Mahasiswa Dengan Pelaporan Berkelanjutan
09 April 2025
judul2025-04-09 16:02:33
09 April 2025
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:54:31
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:47:49
10 Maret 2025
judul2025-03-10 19:36:18
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya
19 Februari 2025
Reformasi Pajak: Langkah Menuju Sistem Perpajakan yang Adil, Efisien, dan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
10 Februari 2025
Mengenal Komponen Utama Sistem Informasi Akuntansi Serta Manfaatnya!
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berperan dalam Meningkatkan Pengungkapan Keberlanjutan Bersama IAI Jawa Timur
31 Januari 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Raih Juara 1 Dalam Ajang Lomba Cerdas Cermat Auditphoria 5.0
31 Januari 2025
Behavioral Finance: Mengenal Perilaku Investor dalam Mengambil Keputusan Investasi
30 Januari 2025
Mengapa Anggaran dan Realisasi Bisa Berbeda? Simak Penyebabnya
23 Januari 2025
Tarif PPN 12% Mulai 2025: Simak Daftar Barang Mewah dan Cara Menghitung Pajaknya
22 Januari 2025
Memahami Perubahan Tarif PPN 12 25: Berita terkini tentang Pemutihan dan Kode Faktur Pajak dalam Pelaporan Pajak yang Akurat
20 Januari 2025
Yuk Kenali Jenis- Jenis Laporan Keuangan dalam Akuntansi
20 Januari 2025
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Kembali Raih Prestasi di Ajang Nasional Lomba Debat Abiyasa Airlangga 2024
22 Desember 2024
Belajar Tentang Pajak Langsung dari Ahlinya: Artax Hadir di Akuntansi UBAYA
22 Desember 2024
Mahasiswa Akuntansi UBAYA Raih Penghargaan 3rd Best Institutional Judge di NOVED 2024