Etika Bisnis di Balik Tata Kelola: Siapa yang Paling Berpengaruh?
03 Oktober 2025
9
Suka
Isu transparansi dan etika bisnis semakin menjadi sorotan di tengah tuntutan publik terhadap akuntabilitas perusahaan. Salah satu aspek penting dalam laporan tahunan adalah business ethics disclosure atau pengungkapan etika bisnis. Etika bisnis tidak hanya berfungsi sebagai pedoman perilaku moral, namun juga menjadi tolok ukur akuntabilitas perusahaan terhadap para pemangku kepentingan. Dosen Akuntansi UBAYA, Dr. Riesanti Edie Wijaya, S.E., M.SI., Ak., CA, melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana karakteristik tata kelola perusahaan, seperti kepemilikan, independensi dewan, dan keragaman gender, mempengaruhi luasnya pengungkapan etika bisnis pada perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode 2017 hingga 2019.
Tingkat Pengungkapan Etika Bisnis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur di Indonesia sudah memiliki komitmen pada etika bisnis. Contohnya, pada tahun 2019, sebanyak 91% perusahaan menegaskan pentingnya etika dalam aktivitas kerja, dan 81% sudah memiliki kode etik tertulis. Selain itu, kegiatan seperti pendidikan, pelatihan, dan workshop etika juga terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya etika bisnis semakin mengakar dalam budaya perusahaan.
Peran Dewan Komisaris Independen
Menariknya, penelitian ini menemukan bahwa independensi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan pada pengungkapan etika bisnis. Hal ini kemungkinan karena fungsi dewan independen lebih banyak bersifat monitoring dan tidak terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari di perusahaan. Oleh karena itu, meskipun secara teori dewan independen seharusnya memperkuat tata kelola, perannya dalam mendorong transparansi etika ternyata masih terbatas.
Keragaman Gender di Dewan
Keragaman gender dalam dewan komisaris juga tidak terbukti berpengaruh signifikan. Hal ini dijelaskan melalui Critical Mass Theory, yang menyebutkan bahwa jumlah perempuan di dewan masih terlalu kecil untuk memberikan pengaruh yang nyata bagi kebijakan perusahaan. Dengan kata lain, keberadaan perempuan belum cukup banyak untuk mendorong perubahan yang berarti dalam pengungkapan etika bisnis.
Kepemilikan Terkonsentrasi
Konsentrasi kepemilikan terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap luasnya pengungkapan etika bisnis. Pemegang saham mayoritas cenderung mendorong transparansi yang lebih tinggi untuk mengurangi asimetri informasi antara pemegang saham mayoritas dan minoritas. Dengan kata lain, semakin besar kekuatan blok pemegang saham, maka semakin kuat dorongan untuk mengungkapkan praktek etika bisnis.
Kepemilikan Pemerintah
Kepemilikan pemerintah dalam suatu perusahaan juga memberikan dampak positif terhadap pengungkapan etika bisnis. Pemerintah sebagai pemegang saham memiliki pengaruh besar untuk memastikan perusahaan beroperasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa keterlibatan pemerintah dapat memperkuat praktek tata kelola yang etis.
Kepemilikan Manajerial
Berbeda dengan kepemilikan terkonsentrasi dan kepemilikan pemerintah, kepemilikan manajerial justru berdampak negatif pada pengungkapan etika bisnis. Semakin besar porsi kepemilikan manajerial, maka semakin rendah kecenderungan perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang etis. Hal ini diduga karena manajer lebih memilih menyimpan informasi untuk kepentingan pribadi, sehingga mengurangi transparansi kepada publik.
Faktor Tambahan yang Mempengaruhi
Selain faktor kepemilikan dan dewan, penelitian ini juga menemukan bahwa ukuran auditor dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap luasnya pengungkapan etika bisnis. Perusahaan besar dengan auditor ternama cenderung lebih transparan, karena reputasi dan skala operasi mendorong mereka untuk menunjukkan akuntabilitas yang lebih tinggi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan memiliki peran krusial dalam mendorong transparansi etika bisnis. Meski independensi dewan dan keragaman gender belum menunjukkan pengaruh yang signifikan, kepemilikan yang terkonsentrasi dan kepemilikan pemerintah terbukti meningkatkan luasnya pengungkapan etika. Sebaliknya, kepemilikan manajerial justru melemahkan transparansi. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat mekanisme pengawasan eksternal, meningkatkan representasi perempuan di dewan, dan mendorong manajemen untuk lebih akuntabel agar dapat menciptakan lingkungan bisnis yang etis dan berkelanjutan di Indonesia.
*Note:
Ulasan diatas merupakan rangkuman dari:
Putri, S. A., & Wijaya, R. E. (2024). The power of outside monitors and owners on disclosure of business ethics: An empirical study. Atlantis Press.
SPT PPh OP: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
11 April 2025
Mengenal Coretax: Sistem Administrasi Perpajakan Modern di Indonesia
10 April 2025
Ingin Menjadi Seorang Auditor? Simak Persyaratannya!
10 April 2025
Akuntansi UBAYA Berkomitmen Membekali Mahasiswa Dengan Pelaporan Berkelanjutan
09 April 2025
judul2025-04-09 16:02:33
09 April 2025
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya