Low-Code & No-Code: Inovasi yang Dapat Membantu Profesi Akuntan
18 September 2025
9
Suka
Bayangkan kamu adalah seorang akuntan yang selalu berhadapan dengan data mentah yang masih perlu diolah. Tentunya hal ini sangat menguras waktu dan tenaga seorang akuntan. Tapi sekarang, ada cara baru yang lebih mudah: low-code dan no-code. Yuk simak artikel ini!
Pengertian No-Code & Low Code
No code adalah metode pengembangkan aplikasi yang tidak membutuhkan keterampilan dalam coding, dengan menggunakan drag and drop memungkinkan siapa saja untuk membuatnya tanpa harus memiliki keahlian tertentu dalam coding.
Sedangkan Low code adalah metode pengembangan aplikasi yang masih memerlukan keterampilan dasar teknik dalam menggunakan untuk kustomisasi lebih lanjut. Perbedaan mendasar antara kedua adalah dari sisi kustomisasi, Low code memungkinkan developer untuk mengembangkan fitur-fitur khusus sesuai dengan kebutuhan sehingga fleksibilitasnya lebih tinggi dibandingkan no code yang hadir dengan komponen siap pakai.
Dalam konteks akuntansi, perkembangan No-Code dan Low-Code app akan sangat membantu. Beberapa rekomendasi aplikasi yang dapat digunakan diantara seperti wave dan glide untuk membantu pencatatan dan pembuatan laporan keuangan. Sedikit lebih kompleks ada zoho creator dan microsoft power apps untuk custom kebutuhan.
Meskipun perkembangan aplikasi No-code dan Low-code meningkat ditandai dengan banyaknya aplikasi serupa yang bermunculan dan variatif. Masih banyak sekali user atau pada konteks ini terkhusus pada profesi akuntansi tidak mengetahui mengenai perkembangan ini. Padahal jika digencarkan, dapat sangat membantu pekerjaan seorang akuntan itu sendiri.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa di tengah perkembangan teknologi, muncul berbagai layanan dan aplikasi terutama yang berbasis Artificial Intelligence, alih-alih menjadi ancaman, hal ini dapat menjadi peluang bagus bagi profesi akuntan dan memanfaatkannya sebagai tools dalam bekerja.
SPT PPh OP: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
11 April 2025
Mengenal Coretax: Sistem Administrasi Perpajakan Modern di Indonesia
10 April 2025
Ingin Menjadi Seorang Auditor? Simak Persyaratannya!
10 April 2025
Akuntansi UBAYA Berkomitmen Membekali Mahasiswa Dengan Pelaporan Berkelanjutan
09 April 2025
judul2025-04-09 16:02:33
09 April 2025
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya