Pengaruh Kualitas Audit terhadap Praktek Earnings Management: Studi pada Perusahaan Manufaktur Indonesia
02 Mei 2025
167
Suka
Laporan keuangan merupakan representasi penting kondisi keuangan perusahaan, namun praktek earnings management (manajemen laba) seringnya mewarnai penyusunan laporan tersebut. Dalam konteks ini, kualitas audit diharapkan dapat berfungsi sebagai mekanisme pengendalian yang mampu menekan manipulasi laporan keuangan. Dosen Akuntansi UBAYA, Ibu Dr. Felizia Arni Rudiawarni, S.E., M.Ak., CFP. dan Bapak Muhammad Wisnu Girindratama, S.A., M.A. melakukan penelitian untuk menguji sejauh mana kualitas audit dapat mempengaruhi earnings management pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian berfokus pada tiga indikator kualitas audit, yaitu ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), spesialisasi industri auditor, dan masa penugasan audit (audit tenure).Earnings management diukur menggunakan discretionary accruals berdasarkan Modified Jones Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit secara umum tidak memiliki pengaruh signifikan dalam menurunkan earnings management. Bahkan, perusahaan yang diaudit oleh KAP Big 4 dan auditor spesialis industri justru menunjukkan tingkat manajemen laba yang lebih tinggi, khususnya dalam bentuk income increasing earnings management.
Masa penugasan audit juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap earnings management. Hal ini mengindikasikan bahwa baik hubungan jangka panjang maupun pendek antara auditor dan klien, ternyata tidak cukup berperan dalam menekan praktek earnings management. Hal ini mungkin disebabkan oleh lemahnya independensi auditor atau tantangan dalam mendeteksi praktek manipulatif yang semakin kompleks.
Variabel kontrol menunjukkan hasil yang menarik. Arus kas operasi (CFO) dan leverage perusahaan terbukti memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap earnings management. Artinya, perusahaan dengan arus kas operasi yang baik dan tingkat utang yang tinggi, cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan manipulasi laba, mungkin dikarenakan adanya tekanan dari kreditur dan ekspektasi pasar.
Kualitas audit memoderasi hubungan antara CFO dan earnings management. Perusahaan yang diaudit oleh Big 4 atau auditor spesialis dan memiliki CFO tinggi, justru lebih beresiko melakukan earnings management. Hal ini bisa jadi karena auditor cenderung melonggarkan pengawasan ketika indikator keuangan seperti arus kas, tampak sehat.
Sementara, Robustness test dengan menggunakan absolute discretionary accruals menunjukkan hasil yang berbeda. Ukuran KAP (Big 4) ternyata mampu menurunkan earnings management, jika earnings management dilihat secara absolut. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengujian sangat sensitif terhadap model pengukuran yang digunakan.
Indikator kualitas audit seperti ukuran KAP, spesialisasi auditor, dan audit tenure belum mampu berperan efektif dalam menurunkan earnings management pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Sebaliknya, pengaruh leverage dan arus kas operasi lebih signifikan dalam mengendalikan praktek ini. Penting bagi investor, auditor, dan regulator untuk meninjau ulang peran dan kualitas audit sebagai alat pengawasan agar dapat memastikan transparansi pelaporan keuangan, mengurangi praktek manipulasi laba, dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan perusahaan."
*Note:
Ulasan di atas merupakan rangkuman dari:
Ayuputri, A., Rudiawarni, F. A., & Girindratama, M. W. (2023). Pengaruh kualitas audit terhadap earnings management pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Trisakti, 10(1), 87–106.