Sektor Publik vs Sektor Swasta: Bagaimana Perlakuan Akuntansinya?
16 Juni 2025
96
Suka
Akuntansi sebagai sistem informasi keuangan memiliki peran penting, baik di sektor publik maupun sektor swasta. Namun, terdapat beberapa perbedaan dalam perlakuan akuntansi diantara kedua sektor tersebut. Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan tujuan, karakteristik, dan regulasi yang mengatur masing-masing sektor. Yuk kita bahas lebih lanjut perbedaan perlakuan akuntansi di sektor publik dan sektor swasta dalam artikel ini!
1. Tujuan Organisasi
Sektor publik memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan publik (public service) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk mencari laba. Akuntansi di sini lebih berfokus pada akuntabilitas publik dan pengelolaan dana masyarakat. Sementara sektor swasta bertujuan untuk memaksimalkan laba (profit-oriented) dan meningkatkan nilai pemegang saham. Akuntansi di sini berorientasi pada pengukuran kinerja keuangan dan profitabilitas.
2. Basis Akuntansi
Sektor Publik menggunakan basis akrual modifikasi (modified accrual basis) atau basis kas tergantung regulasi pemerintah. Pada beberapa instansi, pendapatan dan belanja diakui saat kas diterima atau dikeluarkan (basis kas), sementara aset tetap dicatat secara terpisah. Sedangkan di sektor swasta, sebagian besar menggunakan basis akrual penuh (full accrual basis), yaitu mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadi transaksi.
3. Penganggaran (Budgeting)
Pada sektor publik, anggaran bersifat otoritatif (wajib dipatuhi) dan menjadi alat pengendalian fiskal. Proses penyusunan anggaran melibatkan DPR/DPRD dan masyarakat (partisipatif). Sedangkan pada sektor swasta, anggaran bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi bisnis. Fungsi anggaran lebih pada perencanaan laba dan pengendalian biaya.
4. Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan pada sektor publik mencakup Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK). Fokusnya pada ketaatan terhadap anggaran dan transparansi penggunaan dana publik. Sedangkan, laporan keuangan pada sektor swasta terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK). Fokusnya pada kinerja keuangan (laba/rugi) dan posisi keuangan perusahaan.
5. Pengukuran Kinerja
Pada sektor publik, kinerja diukur berdasarkan efektivitas pelayanan publik, seperti indeks kepuasan masyarakat, capaian program, dan efisiensi belanja. Tidak ada laba, hanya ada surplus/defisit anggaran. Sedangkan pada sektor swasta, kinerja diukur berdasarkan profitabilitas (ROA, ROI, laba bersih) dan efisiensi operasional.
6. Regulasi dan Standar Akuntansi
Di Indonesia, sektor publik mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Sedangkan sektor swasta mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) atau IFRS untuk perusahaan global.
Perbedaan utama perlakuan akuntansi antara sektor publik dan sektor swasta terletak pada tujuan, basis akuntansi, sistem penganggaran, pelaporan keuangan, dan regulasi. Sektor publik lebih menekankan akuntabilitas dan transparansi, sedangkan sektor swasta berfokus pada profitabilitas dan efisiensi ekonomi. Praktisi akuntansi, auditor, dan regulator perlu untuk memahami perbedaan ini agar dapat menerapkan prinsip akuntansi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing sektor.
SPT PPh OP: Panduan Lengkap untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
11 April 2025
Mengenal Coretax: Sistem Administrasi Perpajakan Modern di Indonesia
10 April 2025
Ingin Menjadi Seorang Auditor? Simak Persyaratannya!
10 April 2025
Akuntansi UBAYA Berkomitmen Membekali Mahasiswa Dengan Pelaporan Berkelanjutan
09 April 2025
judul2025-04-09 16:02:33
09 April 2025
Kenapa Sih Akuntansi Biaya Penting dalam Pengambilan Keputusan Manajerial?
26 Maret 2025
Belajar Coretax Bersama Ahlinya: Kolaborasi Akuntansi UBAYA Dengan WiN Partners dan Tax Academy Indonesia
26 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Berhasil Meraih TOP 5 dalam Perlombaan CFA Institute Research Challenge 2025
26 Maret 2025
Dari Data ke Keputusan: Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Bisnis
24 Maret 2025
Akuntansi UBAYA Kembali Berprestasi di Lomba Karya Tulis Ilmiah eLKTIA 2025
24 Maret 2025
Yuk Kenali Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik
21 Maret 2025
Mengenal Cloud Accounting: Solusi Modern untuk Manajemen Keuangan Bisnis
19 Maret 2025
Metafora Kuda Troya dan Akuntansi Inovasi: Meningkatkan Nilai Bisnis dengan TikTok
17 Maret 2025
Blockchain Untuk Akuntansi: Meningkatkan Efisiensi dan Kepercayaan dalam Transaksi
17 Maret 2025
Peran Faktor Psikologis dalam Tindakan Fraud: Menentang Konsep Fraud Triangle
10 Maret 2025
Mengoptimalkan Logistik, Bisnis, dan Akuntansi di Era Digital: Peran Internet of Things (IoT) dalam Bisnis dan Akuntansi
09 Maret 2025
Kolaborasi Program Doktor Akuntansi UBAYA dan Valahia University of Targoviste, Romania: Pelatihan Analisis dan Visualisasi Data oleh Dosen Akuntansi UBAYA
04 Maret 2025
Memahami Accrued dan Deferred dalam Akuntansi: Prinsip Dasar Dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian
04 Maret 2025
Dampak dan Implikasi dari Corporate Action bagi Investor
04 Maret 2025
Job Costing vs Process Costing: Perbedaan, Contoh, dan Aplikasi dalam Akuntansi Biaya
04 Maret 2025
Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus: Perbedaan, Fungsi, dan Cara Memaksimalkan Penggunaannya