Anggaran sektor publik merupakan instrumen penting dalam perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara atau daerah. Anggaran ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan pendekatan, fungsi, dan tujuannya. Yuk baca lebih lanjut jenis-jenisnya dalam artikel ini!
Ada beberapa jenis anggaran sektor publik, antara lain:
1. Anggaran Tradisional (Line-Item Budgeting)
Anggaran tradisional adalah bentuk anggaran yang paling sederhana dan banyak digunakan. Anggaran ini berfokus pada pengelompokan pendapatan dan belanja berdasarkan pos-pos tertentu, seperti gaji, peralatan, dan bahan habis pakai. Kelebihan anggaran tradisional adalah kemudahan dalam penyusunan dan pengawasan. Namun, kelemahannya adalah kurangnya keterkaitan antara anggaran dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai.
2. Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Budgeting)
Anggaran berbasis kinerja menekankan hubungan antara pendanaan dengan hasil (outcome) yang diharapkan. Anggaran ini tidak hanya berfokus pada input (dana yang dialokasikan), tetapi juga pada output dan outcome dari program atau kegiatan. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran. Misalnya, alokasi dana untuk program kesehatan tidak hanya dilihat dari besaran anggarannya, tetapi juga dari indikator keberhasilan seperti penurunan angka penyakit tertentu.
3. Anggaran Berbasis Program (Program Budgeting)
Anggaran berbasis program mengelompokkan kegiatan berdasarkan program yang memiliki tujuan spesifik. Setiap program dirancang untuk mencapai sasaran tertentu, dan anggaran dialokasikan sesuai dengan kebutuhan program tersebut. Pendekatan ini memudahkan pemerintah dalam mengevaluasi kinerja program dan memastikan bahwa dana digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Anggaran Berbasis Zero (Zero-Based Budgeting)
Anggaran berbasis zero-based mengharuskan setiap program atau kegiatan untuk dibenarkan dari awal setiap tahun anggaran, terlepas dari apakah program tersebut telah berjalan sebelumnya atau tidak. Pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan inefisiensi dan memastikan bahwa setiap alokasi dana benar-benar diperlukan. Meskipun memakan waktu dan sumber daya yang cukup besar, anggaran ini dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi.
5. Anggaran Berbasis Aktivitas (Activity-Based Budgeting)
Anggaran berbasis aktivitas berfokus pada biaya yang dikeluarkan untuk setiap aktivitas dalam organisasi. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengontrol biaya aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Dengan pendekatan ini, pemerintah dapat lebih efisien dalam mengalokasikan sumber daya dan mengurangi pemborosan.
6. Anggaran Berbasis Outcome (Outcome-Based Budgeting)
Anggaran berbasis outcome menekankan pada hasil akhir (outcome )yang ingin dicapai dari suatu program atau kebijakan. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap pengeluaran anggaran diarahkan untuk mencapai outcome yang telah ditetapkan, seperti peningkatan kualitas pendidikan atau penurunan tingkat kemiskinan. Anggaran ini sangat relevan untuk meningkatkan akuntabilitas publik.
Anggaran partisipatif melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan anggaran. Tujuannya untuk memastikan bahwa kebutuhan dan prioritas masyarakat tercermin dalam anggaran. Pendekatan ini dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
8. Anggaran Berbasis Gender(Gender Budgeting)
Anggaran berbasis gender adalah pendekatan yang memastikan bahwa anggaran memperhatikan aspek kesetaraan gender. Tujuannya untuk memastikan bahwa laki-laki dan perempuan mendapatkan manfaat yang setara dari program dan kebijakan pemerintah. Misalnya, alokasi dana untuk program kesehatan reproduksi atau pemberdayaan perempuan.
9. Anggaran Berbasis Lingkungan (Green Budgeting)
Anggaran berbasis lingkungan mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam proses penganggaran. Tujuannya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mengalokasikan dana untuk program-program yang ramah lingkungan, seperti pengelolaan sampah, konservasi energi, dan mitigasi perubahan iklim.
Jenis-jenis anggaran sektor publik memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda. Pemilihan jenis anggaran yang tepat bergantung pada kebutuhan, prioritas, dan kondisi suatu negara atau daerah. Pendekatan anggaran yang efektif harus mampu menggabungkan aspek perencanaan, pengawasan, dan akuntabilitas agar dapat mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.